Petikhasil.id, GARUT – Merawat bonsai bukan sekadar menanam tanaman hias. Ada seni, kesabaran, dan teknik khusus yang harus dijalani agar tanaman kerdil ini tumbuh sehat sekaligus memiliki nilai jual tinggi. Hal itu disampaikan oleh Asep, seorang petani bonsai asal Sancang, yang sudah lebih dari satu dekade berkecimpung dalam dunia bonsai.
Menurut Asep, kunci utama dalam merawat bonsai adalah kesabaran dan konsistensi. Bonsai membutuhkan waktu lama untuk dibentuk dan dirawat. Bahkan, satu bonsai bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum layak dipamerkan atau dijual.
“Bonsai itu tidak bisa instan. Setiap hari harus diperhatikan, dipangkas, disiram, dan diberi nutrisi. Kalau telat sedikit saja, bentuk dan kesehatannya bisa terganggu,” ujar Asep.
Teknik Dasar Merawat Bonsai
Asep membagikan beberapa langkah penting yang ia lakukan dalam merawat bonsai sehari-hari:
- Pemangkasan Rutin
Cabang bonsai perlu dipangkas secara teratur untuk menjaga bentuk estetis. - Penyiraman yang Tepat
Air harus diberikan secukupnya, tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit. - Pemupukan Berkala
Bonsai memerlukan nutrisi tambahan agar tetap sehat dan tumbuh optimal. - Pengendalian Hama
Meski kecil, bonsai juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. - Pembentukan dengan Kawat
Proses melilit cabang dengan kawat dilakukan untuk membentuk pola batang dan cabang sesuai keinginan.
Nilai Seni dan Ekonomi Bonsai
Selain sebagai hobi, bonsai juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Asep menuturkan, bonsai yang dirawat dengan benar dapat bernilai jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung pada usia dan keunikannya.
“Kalau dirawat baik, bonsai itu bisa jadi investasi. Ada yang sudah saya jual untuk kebutuhan keluarga, bahkan jadi penopang hidup ketika masa sulit,” tambahnya.
Bagi Asep, bonsai tidak hanya soal estetika. Ada filosofi kesabaran dan ketekunan di balik setiap tanaman kecil yang ia rawat. “Bonsai mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru. Hasil terbaik selalu datang bagi mereka yang sabar,” katanya.
Dengan pengalaman panjangnya, Asep berharap generasi muda juga bisa melirik bonsai, bukan hanya sebagai hobi, tetapi juga sebagai peluang usaha berkelanjutan.