petikhasil.id, BANDUNG – Teh bukan hanya minuman, melainkan juga bagian dari budaya dan tradisi masyarakat di berbagai negara. Setiap bangsa memiliki cara unik dalam menyajikan dan menikmati teh, mulai dari ritual penuh makna hingga kebiasaan sehari-hari. Dari Jepang yang terkenal dengan upacara minum tehnya, hingga Indonesia dengan teh tubruk yang khas, teh selalu menjadi simbol kehangatan dan kebersamaan.
Mari kita lihat bagaimana tradisi minum teh di berbagai negara dan keunikan masing-masing.
Jepang: Chanoyu, Seni dan Filosofi Minum Teh
Di Jepang, tradisi minum teh dikenal dengan chanoyu atau upacara minum teh. Ritual ini menggunakan matcha, yaitu bubuk teh hijau yang diaduk dengan air panas hingga berbusa.
Upacara minum teh Jepang bukan sekadar tentang minuman, melainkan juga tentang filosofi hidup: ketenangan, kesederhanaan, dan keharmonisan. Setiap gerakan dalam penyajian teh memiliki makna spiritual, menjadikan teh sebagai sarana meditasi dan refleksi diri.
China: Asal Mula dan Keragaman Teh
China dikenal sebagai tempat asal teh. Di sana, minum teh sudah menjadi tradisi ribuan tahun. Terdapat banyak jenis teh yang populer, mulai dari teh hijau, teh hitam, teh oolong, hingga teh pu-erh.
Di Tiongkok, teh sering disajikan dalam wadah kecil seperti gaiwan atau teko tanah liat Yixing. Tradisi gongfu tea ceremony sangat terkenal, di mana teh diseduh berkali-kali dalam jumlah kecil untuk mendapatkan cita rasa terbaik dari setiap seduhan.
Baca lainnya: Cara Menyeduh Teh yang Benar agar Nikmat dan Sehat | Sejarah Teh: Dari China Kuno Hingga Jadi Minuman Populer Dunia
Inggris: Afternoon Tea yang Elegan
Di Inggris, teh identik dengan afternoon tea, yaitu tradisi minum teh sore hari yang lahir pada abad ke-19. Teh biasanya disajikan bersama kudapan ringan seperti scone, sandwich, atau kue.
Afternoon tea awalnya menjadi kebiasaan kalangan bangsawan, namun kini telah menjadi bagian dari budaya populer Inggris. Teh hitam dengan susu (milk tea) menjadi pilihan utama dalam tradisi ini.
Maroko: Teh Mint sebagai Simbol Keramahtamahan
Di Maroko, teh hijau yang dicampur daun mint segar menjadi minuman wajib dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini disebut Atay, dan teh disajikan dalam teko logam khas dengan gelas kecil.
Menyuguhkan teh mint dianggap sebagai bentuk keramahtamahan. Proses menuang teh dilakukan dari ketinggian agar menghasilkan buih di permukaan, yang dipercaya menambah kenikmatan rasa.
Turki: Çay, Ikon Kebersamaan
Di Turki, teh dikenal dengan sebutan çay. Teh hitam kental diseduh menggunakan teko khusus dua tingkat yang disebut çaydanlık. Teh disajikan dalam gelas kecil berbentuk tulip tanpa pegangan.
Minum çay bukan hanya kebiasaan, tetapi juga sarana bersosialisasi. Hampir di setiap sudut kota, Anda bisa menemukan kedai teh (çay evi) tempat orang berkumpul, berbincang, atau sekadar menikmati waktu luang.
Indonesia: Teh Tubruk dan Teh Sosial
Indonesia juga memiliki tradisi minum teh yang khas. Sejak zaman kolonial Belanda, teh ditanam di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra. Kini, teh menjadi minuman sehari-hari yang sangat populer.
Masyarakat Indonesia mengenal teh tubruk, yaitu teh yang diseduh langsung dengan daun teh kering tanpa disaring. Di beberapa daerah, ada tradisi minum teh bersama saat berkumpul keluarga, arisan, hingga acara hajatan. Teh juga sering disajikan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu.
Tradisi minum teh di berbagai negara menunjukkan bahwa teh bukan sekadar minuman, melainkan simbol budaya, persahabatan, dan keramahtamahan. Jepang memandang teh sebagai seni, Inggris menjadikannya momen elegan, sementara Indonesia menghadirkannya dalam keseharian yang penuh kebersamaan.
Dari Timur hingga Barat, teh selalu berhasil menyatukan manusia dalam sebuah cangkir hangat yang penuh makna.