Proyeksi Produksi Jagung Pipilan Kering hingga November 2025 Naik 8,47%

Agribisnis, Berita1 Dilihat

Petikhasil.id, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% mencapai 15,25 juta ton pada Januari – November 2025.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% itu diperkirakan naik 8,47% atau 1,19 juta ton dibandingkan Januari – November tahun lalu.

“Total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% sepanjang Januari – November 2025 diperkirakan mencapai 15,25 juta ton, atau mengalami peningkatan 8,47% dibandingkan dengan keadaan Januari – November 2024,” kata Habibullah dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).

Perinciannya, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% terdiri dari 1,24 juta ton pada Januari, 1,86 juta ton pada Februari, 1,63 juta ton pada Maret, dan 1,27 juta ton pada April 2025.

Kemudian, sebanyak 989.190 ton pada Mei, 1,55 juta ton pada Juni, 1,47 juta ton pada Juli, dan sebanyak 1,39 juta ton jagung pipilan kering dengan kadar air 14% pada Agustus 2025.

Selain itu, BPS juga memperkirakan akan ada sebanyak 1,27 juta ton pada September, 1,24 juta ton pada Oktober, serta 1,3 juta ton pada November 2025.

BPS juga mencatat, terdapat 10 provinsi sentra produksi jagung pipilan kering kadar air 14% pada Januari – November 2025 di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Gorontalo, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.

Berita Lainya: Jagung Jadi Pilar Ketahanan Pangan Indonesia | Penuhi Kebutuhan Nasional, Keran Impor Jagung Ditutup pada 2025

Namun, lanjut Habibullah, angka potensi produksi jagung pipilan kering kadar air 14% ini dapat berubah, sesuai dengan kondisi terkini luas panen dan produktivitas hasil amatan lapangan.

Masih mengacu hasil survei kerangka sampel area (KSA) jagung amatan 2025, total luas panen jagung pipilan pada Januari-November 2025 diperkirakan sebesar 2,59 juta hektare. Luasnya naik 0,20 juta hektare atau 8,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,39 juta hektare.

Adapun, luas panen jagung hasil survei KSA jagung ini terdiri dari tiga jenis panen, yaitu panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan.

Namun demikian, BPS mengingatkan bahwa angka potensi luas panen dapat berubah sesuai dengan kondisi terkini hasil amatan lapangan, seperti serangan hama-OPT, banjir, kekeringan, maupun waktu realisasi panen petani.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *