Petikhasil.id, INDRAMAYU – Ribuan petani di Kabupaten Indramayu mendapat perlindungan ekstra pada musim tanam 2025. Pemerintah daerah resmi meluncurkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dengan skema premi Rp180 ribu per hektare dan santunan hingga Rp6 juta per hektare bagi lahan yang gagal panen.
Kebijakan ini diproyeksikan menjaga keberlangsungan usaha tani di kawasan pesisir utara Jawa Barat yang rawan bencana, cuaca ekstrem, maupun serangan organisme pengganggu tanaman. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mengalokasikan Rp460 juta dari APBD 2025 untuk membiayai premi AUTP seluas 2.580 hektare sawah, khususnya di titik yang paling rawan puso.
Rasa Aman di Tengah Iklim Tak Menentu
Kepala DKPP Indramayu Sugeng Heriyanto menyebut skema AUTP ini bukan sekadar subsidi, melainkan kepastian usaha.
“Petani yang tahu mereka memiliki perlindungan akan lebih percaya diri dalam mengelola lahannya,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Selain premi AUTP, pemerintah juga menyiapkan dana dari Belanja Tak Terduga (BTT) sebagai bantalan ekonomi pasca-bencana. Dengan santunan Rp6 juta per hektare, petani yang lahannya puso bisa segera bangkit kembali.
“Bayangkan jika sawah puso tanpa ganti rugi. Modal habis, semangat pun hilang. Perlindungan ini mempercepat pemulihan,” tambah Sugeng.
Lumbung Padi Nasional yang Rentan
Indramayu dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional dengan produksi lebih dari satu juta ton gabah setiap tahun. Namun posisinya kerap diuji oleh kerentanan lingkungan: banjir rob, kekeringan panjang, hingga serangan hama.
Oleh karena itu, cakupan AUTP 2025 difokuskan pada wilayah yang paling sering mengalami puso. Pemkab menegaskan, ketahanan pangan tidak cukup ditopang produktivitas semata, melainkan juga kepastian perlindungan bagi petani sebagai aktor utama.
Skema Baru, Optimisme Baru
Penerapan BTT untuk program pencegahan dipandang sebagai terobosan fiskal. Jika biasanya anggaran hanya digunakan saat darurat, kini diarahkan untuk mitigasi agar usaha tani tetap berkelanjutan.
Dengan skema ini, pemerintah daerah berharap petani bisa menatap musim tanam tanpa dihantui rasa waswas. Optimisme diharapkan menjadi modal penting menjaga reputasi Indramayu sebagai sentra beras nasional sekaligus menggerakkan ekonomi desa.
Meta description (SEO):