Petikhasil.id, GARUT- Bonsai bukan hanya tanaman hias dengan nilai seni tinggi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang menggiurkan. Harga satu bonsai bisa bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga mencapai puluhan juta, tergantung pada jenis, usia, dan kualitas perawatan.
Asep, petani bonsai asal Sancang, menuturkan bahwa harga bonsai tidak bisa disamaratakan. “Ada bonsai yang harganya cuma Rp50 ribu untuk pemula. Tapi ada juga yang bisa sampai Rp30 juta bahkan lebih, kalau bentuknya bagus dan usianya tua,” katanya.
Faktor Penentu Harga Bonsai
Menurut Asep, ada beberapa faktor yang memengaruhi nilai jual bonsai di pasaran:
- Jenis Tanaman
Setiap jenis pohon memiliki karakter dan nilai yang berbeda. Pohon dengan batang kokoh dan akar yang unik biasanya lebih mahal. - Usia Bonsai
Semakin tua bonsai, semakin tinggi harganya. “Bonsai itu seperti investasi. Semakin lama dirawat, nilainya makin naik,” ujar Asep. - Bentuk Estetika
Bonsai dengan bentuk artistik hasil pemangkasan dan pembentukan yang rapi lebih diminati kolektor. - Sejarah dan Perawatan
Bonsai yang memiliki cerita panjang atau pernah memenangkan lomba cenderung memiliki harga lebih tinggi.
Pasar Bonsai yang Dinamis
Bonsai memiliki pasar yang luas, mulai dari penghobi pemula hingga kolektor profesional. Untuk pemula, bonsai berharga puluhan ribu sudah cukup menarik. Sementara kolektor tidak segan mengeluarkan puluhan juta demi bonsai berkualitas tinggi.
“Pasarnya fleksibel. Siapa pun bisa masuk sesuai kemampuan. Itu yang bikin bonsai unik, ada untuk semua kalangan,” jelas Asep.
Bonsai sebagai Investasi
Selain hobi, bonsai juga bisa menjadi investasi jangka panjang. Nilainya cenderung meningkat seiring waktu, terutama jika dirawat dengan baik. Beberapa bonsai bahkan diwariskan lintas generasi karena usianya yang panjang.
“Bonsai itu bisa jadi tabungan hidup. Kalau lagi butuh uang, kita bisa jual bonsai yang sudah besar. Harganya bisa menolong di saat sulit,” kata Asep.
Tantangan dalam Menjual Bonsai
Meski potensinya besar, menjual bonsai tidak selalu mudah. Dibutuhkan waktu untuk menemukan pembeli yang tepat, terutama untuk bonsai bernilai tinggi.
“Kadang bonsai bisa laku cepat, kadang juga lama sekali. Semua tergantung minat pasar,” ujar Asep.
Bisnis bonsai juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Dari penjual pupuk, pembuat pot, hingga komunitas bonsai, banyak pihak yang ikut merasakan manfaat ekonomi dari berkembangnya bisnis ini.
Kisah Asep membuktikan bahwa bonsai memiliki nilai ekonomi yang besar. Dari tanaman berharga puluhan ribu untuk pemula, hingga bonsai bernilai puluhan juta untuk kolektor, semuanya bergantung pada kesabaran, perawatan, dan nilai seni yang terkandung di dalamnya.
“Bonsai itu bukan sekadar tanaman. Ia bisa jadi seni, hobi, sekaligus investasi,” pungkas Asep.