Petikhasil.id – Sambiloto (Andrographis paniculata) dikenal sebagai tanaman herbal dengan rasa pahit luar biasa. Tak heran, ia dijuluki King of Bitters. Namun, di balik pahitnya, sambiloto sering disebut-sebut sebagai “obat segala penyakit” dari flu, diabetes, hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Pertanyaannya, benarkah klaim ini fakta atau sekadar mitos?
Khasiat yang Sudah Terbukti
Sejumlah penelitian medis memang mendukung manfaat sambiloto. Kandungan utamanya, andrographolide, terbukti memiliki sifat:
- Antiinflamasi → membantu meredakan peradangan.
- Antivirus & Antibakteri → efektif melawan infeksi saluran pernapasan ringan.
- Immunomodulator → meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah flu & batuk.
Di Indonesia, sambiloto juga masuk dalam daftar fitofarmaka BPOM untuk membantu pengobatan penyakit tertentu, terutama infeksi ringan.
Masih Butuh Riset Lanjutan
Meski punya potensi besar, klaim sambiloto sebagai obat diabetes, kanker, atau penyakit serius belum sepenuhnya terbukti secara klinis. Efek penurunan gula darah misalnya, ada pada skala penelitian terbatas, tapi belum bisa dijadikan terapi tunggal.
Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
- Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan mual, diare, sakit kepala.
- Tidak disarankan untuk ibu hamil karena berisiko memicu kontraksi rahim.
- Pasien dengan penyakit autoimun juga perlu hati-hati karena sifat imunostimulan bisa memicu reaksi.
Kesimpulan: Fakta, dengan Catatan
Sambiloto bukan sekadar mitos. Herbal ini benar-benar bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu meredakan infeksi ringan. Tapi ingat, bukan berarti bisa menggantikan obat medis untuk penyakit serius. Konsumsi secukupnya, sesuai aturan, dan sebaiknya didampingi tenaga medis bila untuk terapi jangka panjang.