Petikhasil.id, SUKABUMI – Kurma yang identik dengan gurun kini bisa tumbuh subur di tepi Samudra Jawa. Di Kampung Cidahon Girang, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, berdiri sebuah kebun kurma seluas 7 hektare yang ditanami 467 pohon.
Sejak Agustus 2025, kebun ini sudah memasuki panen perdana dengan hasil mencapai 100 kilogram. Fenomena ini sekaligus membantah anggapan bahwa kurma mustahil berbuah di iklim tropis Indonesia.
Kurma Barhee dari Kultur Jaringan Inggris
Pengelola kebun, Alwi Rahmatullah (31 tahun), menjelaskan bahwa jenis kurma yang ditanam adalah Kurma Barhee, hasil kultur jaringan impor dari Inggris. Dari ratusan pohon, 32 pohon sudah berusia empat tahun dan mulai produktif, sementara delapan pohon lainnya baru belajar berbuah.
“Alhamdulillah, kurma di sini sudah mulai berbuah. Panen pertama berlangsung bertahap sejak Agustus lalu, dan hingga September ini sudah mencapai sekitar 100 kilogram,” kata Alwi kepada Petik Hasil, Sabtu (13/9/2025).
Dijual Langsung dari Kebun
Hasil panen dijual langsung kepada pengunjung yang datang ke kebun. Harganya Rp300 ribu per kilogram, dengan pilihan kemasan setengah kilogram atau seperempat.
Menurut Alwi, panen optimal baru akan tercapai dalam dua hingga tiga tahun ke depan. “Saat ini memang masih tahap awal, tapi potensinya besar,” jelasnya.
Wisata Edukasi Pertanian

Selain menjadi sumber ekonomi, Alwi ingin kebun ini menjadi wisata kebun kurma serta berperan sebagai sarana agrowisata edukatif.
“Mudah-mudahan ke depan bisa menjadi sarana edukasi. Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar menanam kurma. Silakan datang setiap hari, tidak hanya Sabtu atau Minggu,” ujarnya.
Dengan konsep ini, pengunjung tak hanya bisa membeli buah kurma, tapi juga belajar langsung proses budidayanya.
Akses ke Lokasi
Lokasi kebun cukup mudah dijangkau. Dari Kota Sukabumi, pengunjung dapat menuju kawasan Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas. Sebelum Kantor Desa Mekarsakti, kendaraan bisa berbelok ke kiri memasuki jalan desa sejauh sekitar satu kilometer.
Baik kendaraan roda dua maupun roda empat bisa masuk hingga ke lokasi. Jalur alternatif lain adalah melalui Loji–Palangpang dengan patokan Kantor Desa Mekarsakti.
Catatan Petik Hasil
Kurma di Ciemas Sukabumi menjadi bukti bahwa tanaman gurun bisa beradaptasi di iklim tropis dengan teknologi kultur jaringan. Jika berhasil dikembangkan, kebun ini berpotensi menjadi ikon baru agrowisata Sukabumi, sekaligus memperkaya khazanah pertanian Indonesia.***