Petikhasil.id, BANDUNG — Harga kopi arabika berjangka naik di New York karena stok di bursa turun ke level terendah dalam hampir 18 bulan.
Stok di gudang yang dipantau bursa telah turun lebih dari 52.508 karung selama tiga hari terakhir, memperdalam kekhawatiran mengenai ketatnya pasokan jangka pendek di tengah keterlambatan pengiriman dari Brasil, produsen kopi terkemuka.
Melansir Bloomberg, Kamis (25/9/2025), kontrak teraktif naik hingga 2,9% menjadi US$3,784 per pon, melanjutkan pemulihan dari level terendah satu bulan.
Sebelumnya, harga kopi berjangka turun tajam pekan lalu setelah hujan kembali turun di Brasil, memperbaiki kondisi untuk tahap pembungaan yang krusial.
Ahli meteorologi Climatempo Nadiara Pereira dalam sebuah catatan mengatakan pekan ini, curah hujan diperkirakan akan berkurang di sebagian besar wilayah penghasil kopi, meskipun beberapa akan mengalami cuaca basah.
Sementara itu, harga kopi robusta berjangka stabil di London karena para pedagang menilai hanya ada sedikit kerusakan akibat topan dahsyat yang menuju Vietnam utara, produsen terbesar varietas tersebut.
Menurut Chris Liow, kepala penjualan Asia Oseania di Sucden Coffee, panen yang lebih sedikit tetap berjalan sesuai rencana, dengan para petani tetap mengumpulkan buah kopi yang jatuh meski turun hujan.
Adapun, periode panen utama diperkirakan akan dimulai pada akhir Oktober, jika cuaca memungkinkan.***