Durian Montong: Raja Buah yang Mengguncang Pasar Lokal dan Ekspor

Petikhasil.id, Bicara soal durian, nama Montong hampir selalu disebut pertama. Ukurannya jumbo, dagingnya tebal, rasa manis legit bercampur pahit tipis, membuat varietas ini dijuluki “Raja Durian”. Meski berasal dari Thailand, Montong kini jadi primadona perkebunan durian di Indonesia, bahkan menggeser varietas lokal dalam hal popularitas.

Montong Jadi Andalan, Bagaimana Nasib Durian Lokal?

Sejak pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1980-an, Montong langsung mencuri perhatian petani dan konsumen. Petani menyukai produktivitasnya yang tinggi dan buahnya yang besar. Konsumen jatuh hati pada dagingnya yang tebal dan biji yang kecil.

Tak heran, Montong cepat berkembang di sentra durian seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, hingga Sulawesi. Bahkan, harga Montong sering melambung jauh di atas durian lokal.

Namun, di balik ketenarannya, muncul kekhawatiran: apakah varietas lokal seperti durian Petruk, Sitokong, atau Hepe bisa bertahan? Para pakar pertanian menilai Montong seharusnya tidak dipandang sebagai ancaman, melainkan peluang untuk memperkaya genetik dan membuka pasar ekspor.

Di beberapa daerah, Montong sudah menjadi ikon agrowisata. Perkebunan di Banyumas, Magelang, hingga Sulawesi Selatan rutin menggelar festival Montong. Petani pun semakin semangat karena permintaan datang bukan hanya dari pasar lokal, tetapi juga dari Singapura, Malaysia, hingga Tiongkok.

Montong mungkin “raja”, tetapi Indonesia punya “kerajaan” durian yang jauh lebih luas. Dengan pengelolaan yang tepat, Montong bisa berdampingan dengan varietas lokal untuk menguasai pasar dunia.***


Baca Lainya: Aa Kadu Farm: Mimpi Besar Menjadikan Tasikmalaya Sentra Durian Premium Indonesia | Aryanto Bangun AA Kadu, Pusat Bibit Durian Unggul dari Tasikmalaya untuk Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *