Petikhasil.id, KAB BANDUNG – Bagi sebagian orang, bertani hanyalah pekerjaan untuk mencari nafkah. Namun, bagi Yusef petani muda dari Ciwidey yang sukses membudidayakan melon premium Intanon RZ bertani adalah sebuah filosofi hidup. Ia menyebut bahwa merawat tanaman melon sama seperti merawat anak sendiri: butuh kesabaran, konsistensi, dan penuh perhatian.
Proses menanam melon tidak sesederhana menaruh benih di tanah dan menunggu hingga panen. Ada banyak tahap yang harus diperhatikan:
- Persemaian yang bersih dan steril.
- Pemangkasan cabang yang tepat agar buah tumbuh optimal.
- Pemupukan dan pengairan yang konsisten sesuai fase pertumbuhan.
- Pengendalian hama dan penyakit yang membutuhkan ketelitian tinggi.
“Setiap hari saya perhatikan tanaman seperti anak sendiri. Kalau ada yang layu, saya cari tahu kenapa. Kalau ada yang kurang nutrisi, saya segera perbaiki. Harus sabar, disiplin, dan telaten,” ujar Yusef.
Belajar dari Kegagalan
Filosofi ini lahir bukan tanpa alasan. Yusef pernah mengalami tiga kali kegagalan saat pertama kali menanam melon di ketinggian 1.200 mdpl
- Pertama, karena salah memilih benih.
- Kedua, diserang jamur embun tepung.
- Ketiga, salah pemangkasan sehingga pertumbuhan buah tidak optimal.
Alih-alih menyerah, ia menjadikan kegagalan itu sebagai pelajaran. Sama seperti orang tua yang belajar dari kesalahan saat membesarkan anak, Yusef belajar dari kesalahan untuk memperbaiki cara bertaninya.
Bagi Yusef, bertani melon adalah seni. Ada rasa bangga tersendiri saat melihat jaring netting kulit terbentuk sempurna, rasa manis konsisten di 12–13 brix, atau ketika konsumen memuji hasil panennya.
“Dari kegagalan bisa lahir karya. Bertani itu seni. Harus sabar, konsisten, disiplin, dan penuh ketekunan,” kata Yusef dengan senyum
Seni ini bukan hanya pada hasil akhir, tapi juga pada proses. Menyiram, memangkas, hingga mengatur suhu greenhouse semua punya ritme dan harmoni tersendiri seperti seorang seniman yang sedang menciptakan karya.
Nilai Hidup dari Bertani
Dari perjalanannya, Yusef menyimpulkan beberapa nilai hidup yang bisa dipetik dari bertani melon:
- Kesabaran adalah Kunci
Tidak ada hasil instan. Butuh waktu, ketekunan, dan perhatian setiap hari. - Konsistensi Membawa Hasil
Rasa manis melon tidak tercipta begitu saja, melainkan dari konsistensi dalam perawatan dan pemupukan. - Disiplin Menentukan Kualitas
Jadwal penyiraman, pemupukan, dan sanitasi greenhouse tidak boleh dilanggar. - Tidak Bisa Sendiri
Sama seperti membesarkan anak butuh keluarga, bertani melon pun butuh dukungan tim, teknologi, dan komunitas.
Filosofi Yusef ini memberi inspirasi bagi generasi muda bahwa bertani bukan sekadar profesi kelas dua. Dengan cinta, ketekunan, dan sentuhan teknologi, bertani bisa menjadi sumber kebanggaan dan karya yang bernilai tinggi.
“Kalau kita rawat dengan hati, hasilnya akan terasa manis. Sama seperti anak, kalau dibesarkan dengan cinta, ia akan tumbuh dengan baik,” kata Yusef kepada Petik Hasil, Sabtu (20/07/2025).
Untuk melihat langsung filosofi bertani ala Yusef dan tim Al Mahasil Farm, tonton episode Jejak Manis di Ketinggian: Green House Melon Ithanon Ciwidey di kanal YouTube Petik Hasil.